021-7305662

021-7305652

Pelayanan Bermutu
adalah Komitmen Kami

GERD : Penyakit Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai

20 Nov, 2024

Kamu tahu? bahwa GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi kronis yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding esofagus dan gejala yang mengganggu. GERD berbeda dari refluks asam biasa karena sifatnya yang lebih sering dan kronis.

Penyebab GERD

GERD terjadi ketika katup di ujung bawah esofagus, yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (lower esophageal sphincter/LES), melemah atau tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, asam lambung dan isi perut dapat naik ke esofagus. Faktor-faktor penyebabnya meliputi:

  1. Obesitas: Tekanan ekstra pada perut dapat mendorong isi lambung naik.
  2. Kehamilan: Perubahan hormonal dan tekanan dari rahim dapat memicu GERD.
  3. Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan berlemak, pedas, asam, cokelat, atau minuman berkafein dapat memicu refluks asam.
  4. Merokok: Nikotin melemahkan LES.
  5. Hernia hiatus: Kondisi di mana bagian atas perut menonjol ke rongga dada, melemahkan LES.

Gejala GERD

Beberapa gejala utama GERD meliputi:

  • Heartburn: Sensasi terbakar di dada yang sering terjadi setelah makan atau saat berbaring.
  • Regurgitasi: Munculnya rasa asam atau pahit di mulut akibat isi lambung naik.
  • Nyeri di dada: Terkadang bisa menyerupai gejala serangan jantung.
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Batuk kronis, suara serak, atau sakit tenggorokan.

Komplikasi GERD

Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Esofagitis: Peradangan pada dinding esofagus.
  • Barrett’s esophagus: Perubahan pada sel esofagus yang meningkatkan risiko kanker esofagus.
  • Penyempitan esofagus: Akibat jaringan parut yang membuat sulit menelan.

Pengobatan GERD

Penanganan GERD melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan dalam beberapa kasus, tindakan medis. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  1. Perubahan gaya hidup:
    • Menghindari makanan pemicu seperti makanan berlemak, pedas, atau asam.
    • Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
    • Menghindari makan 2-3 jam sebelum tidur.
    • Mengangkat kepala tempat tidur sekitar 15-20 cm untuk mencegah asam lambung naik saat tidur.
  2. Pengobatan:
    • Antasida: Menetralkan asam lambung.
    • H2 receptor blockers: Mengurangi produksi asam lambung, seperti ranitidin atau famotidin.
    • Proton Pump Inhibitors (PPI): Obat yang lebih kuat untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti omeprazol atau esomeprazol.
  3. Operasi:
    • Fundoplikasi Nissen: Prosedur untuk memperkuat LES.
    • Linx device: Pemasangan alat untuk mencegah refluks asam.

Pencegahan GERD

Untuk mencegah GERD, penting untuk:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Menghindari makanan pemicu.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Mengelola stres yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala GERD berlangsung lebih dari dua kali seminggu atau disertai dengan kesulitan menelan, nyeri dada yang parah, atau penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, segera konsultasikan ke dokter.

Kesimpulan
GERD adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, gejalanya dapat dikontrol. Perubahan gaya hidup, pengobatan, dan intervensi medis merupakan kunci untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Jika Anda mengalami gejala GERD, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.