021-7305662

021-7305652

Pelayanan Bermutu
adalah Komitmen Kami

Mematahkan Mitos atau Mengungkap Fakta OSTEOPOROSIS

20 Oct, 2024

Tangerang, RSU BHAKTI ASIH Osteoporosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang, membuat tulang lebih rapuh dan rentan terhadap patah. Penyakit ini cukup umum, dengan 1 dari 4 orang berusia di atas 50 tahun mengalami osteoporosis. Banyak informasi yang beredar di masyarakat tentang osteoporosis, namun tidak semuanya benar. Artikel ini bertujuan untuk mengklarifikasi mitos yang salah dan memperkuat pemahaman tentang fakta medis seputar osteoporosis, membantu kita mengambil langkah pencegahan yang tepat.

  1. Mitos: Hanya Perempuan yang Terkena Osteoporosis

Fakta: Meskipun osteoporosis lebih sering terjadi pada perempuan, terutama setelah menopause, laki-laki juga bisa mengalami kondisi ini. Faktanya, sekitar 1 dari 4 laki-laki di atas 50 tahun juga berisiko terkena osteoporosis.

  1. Mitos: Osteoporosis Hanya Menyerang Orang Tua

Fakta: Meski lebih umum pada lansia, osteoporosis juga bisa menyerang anak-anak dan remaja, terutama yang memiliki kondisi medis tertentu atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya asupan nutrisi atau aktivitas fisik.

  1. Mitos: Tidak Ada Gejala Berarti Tidak Ada Osteoporosis

Fakta: Osteoporosis sering disebut "penyakit tanpa gejala" karena pengeroposan tulang bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa tanda-tanda yang jelas. Bagi banyak orang, patah tulang adalah gejala pertama, tetapi kondisi ini sebenarnya telah mempengaruhi tulang secara bertahap, dan bisa memunculkan nyeri punggung atau perubahan postur.

  1. Mitos: Osteoporosis Tidak Berbahaya

Fakta: Osteoporosis sangat berbahaya karena meningkatkan risiko patah tulang, yang dapat menyebabkan komplikasi serius dan penurunan kualitas hidup. Diperkirakan bahwa 50% perempuan dan 25% laki-laki berusia di atas 50 tahun akan mengalami patah tulang terkait osteoporosis dalam hidup mereka.

  1. Mitos: Osteoporosis Hanya Mempengaruhi Tulang Belakang

Fakta: Walaupun tulang belakang adalah salah satu area yang paling rentan, osteoporosis bisa mempengaruhi hampir semua tulang dalam tubuh, termasuk tulang panggul, pergelangan tangan, dan tulang pinggul.

  1. Mitos: Pemeriksaan Osteoporosis Menyakitkan dan Berisiko Radiasi Tinggi

Fakta: Pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry) adalah prosedur yang cepat, tidak menyakitkan, dan hanya menggunakan radiasi dalam jumlah sangat kecil. Tes ini penting untuk mendeteksi osteoporosis lebih awal.

  1. Mitos: Cukup Minum Susu untuk Mencegah Osteoporosis

Fakta: Meskipun susu adalah sumber kalsium yang baik, hanya minum susu saja tidak cukup untuk menjaga tulang kuat. Kesehatan tulang memerlukan kombinasi nutrisi yang baik, aktivitas fisik, dan gaya hidup sehat lainnya untuk mengurangi risiko osteoporosis.

  1. Mitos: Suplemen Vitamin D Tidak Diperlukan

Fakta: Kekurangan vitamin D adalah masalah umum di seluruh dunia dan berkontribusi terhadap rendahnya penyerapan kalsium dalam tubuh. Suplemen vitamin D dapat membantu, terutama jika paparan sinar matahari atau sumber makanan kaya vitamin D tidak mencukupi.

  1. Mitos: Osteoporosis Tidak Bisa Dicegah

Fakta: Osteoporosis dapat dicegah dengan langkah-langkah yang tepat, seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi yang kaya kalsium dan vitamin D, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.

  1. Mitos: Osteoporosis Tidak Bisa Diobati

Fakta: Meskipun osteoporosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, penyakit ini bisa dikelola dengan pengobatan yang tepat. Obat-obatan dapat meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah patah tulang, sementara perubahan gaya hidup memperkuat hasil jangka panjang.

  1. Mitos: Osteoporosis dan Osteoartritis adalah Hal yang Sama

Fakta: Osteoporosis dan osteoartritis adalah dua kondisi yang berbeda. Osteoporosis memengaruhi kepadatan tulang, membuat tulang lebih rapuh, sedangkan osteoartritis melibatkan kerusakan pada sendi dan tulang rawan yang menyebabkannya menjadi aus dan terasa nyeri.

Osteoporosis adalah kondisi yang seringkali tersembunyi tetapi berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Untungnya, ada banyak langkah pencegahan dan pengobatan yang tersedia. Dengan edukasi yang benar dan konsultasi dengan ahli medis, kita bisa mengurangi risiko dan meminimalkan dampak osteoporosis. Jangan ragu untuk mengunjungi dokter spesialis ortopedi untuk memeriksa kondisi tulang Anda serta mendapatkan rencana pencegahan atau perawatan yang paling sesuai.